Gunung Gajah Mungkur adalah gunung purba yang dianggap pernah meletus bersama dengan kekuatan 6 VEI (Volcanic Explosivity Index) puluhan th. silam, terdapat di Desa Kedungsono, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng).

Gunung selanjutnya bentuknya menyerupai seekor gajah. Ternyata gunung ini juga menyimpan cerita mistis nan seru.
Dukuh Kerto adalah tidak benar satu dukuh di kaki gunung Gajah Mungkur. Menurut Tupar (50) ketua RT Dukuh Kerto, gunung purba selanjutnya sebenarnya sangat indah. Sangat berpotensi dikembangkan sebagai object wisata.
“Tapi juga punyai kisah mistis lho,” kata Tupar.
Secara lazim bisa diekspresikan bahwa jikalau berada berasal dari atas (Gunung Gajah Mungkur) dan memandang ke bawah, pemandangannya sawah hijau.
“Di sini juga meskipun cuaca panas, tapi disaat berada di gunung ini tetap adem hawanya,” kata Tupar kepada Liputan6.com di kawasan gunung gajah mungkur, Senin (15/5/2023).
Kisah Mistis di Balik Gagahnya Gunung Gajah Mungkur di Desa Kedungsono Sukoharjo Gunung Gajah Mungkur adalah gunung purba yang dianggap pernah meletus bersama dengan kekuatan 6 VEI (Volcanic Explosivity Index) puluhan th. silam, terdapat di Desa Kedungsono, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng).
Gunung selanjutnya bentuknya menyerupai seekor gajah. Ternyata gunung ini juga menyimpan cerita mistis nan seru.
Dukuh Kerto adalah tidak benar satu dukuh di kaki gunung Gajah Mungkur. Menurut Tupar (50) ketua RT Dukuh Kerto, gunung purba selanjutnya sebenarnya sangat indah. Sangat berpotensi dikembangkan sebagai object wisata.
“Tapi juga punyai kisah mistis lho,” kata Tupar.
Secara lazim bisa diekspresikan bahwa jikalau berada berasal dari atas (Gunung Gajah Mungkur) dan memandang ke bawah, pemandangannya sawah hijau.
“Di sini juga meskipun cuaca panas, tapi disaat berada di gunung ini tetap adem hawanya,” kata Tupar kepada Liputan6.com di kawasan gunung gajah mungkur, Senin (15/5/2023).
Pariwisata Alam

Tupar menyebut terhadap bulan-bulan khusus kawasan gunung itu penuh pengunjung bersama dengan obyek bermeditasi.
Tepat di puncak gunung selanjutnya terdapat sebuah gua, dan gua itulah yang didatangi warga berasal dari berbagai wilayah.
“Gua itu keliatan kecil, tapi disaat malam 1 Suro dimasuki berapa orangpun muat. Menurut orang tua aku disaat bercerita itu bukan gua biasa, tapi seperti sebuah kerajaan,” kata Tupar.
Masyarakat di sekitar gunung gajah mungkur menyebut gua itu bernama ‘glenggang jati‘, nama yang disita berasal dari sesepuh area Kedungsono.
Meski gua itu berada di puncak gunung dan dikelilingi hutan, tapi goa selanjutnya tetap bersih. Orang tak boleh ceroboh tidur di gua itu atau melaksanakan perbuatan terlarang, seperti terkait intim di didalam gua. Jika terjadi, siap-siap aja akan tersedia kesialan untuk yang melakukannya.
“Banyak tokoh-tokoh perlu terhadap malam 1 Suro berkunjung ke goa ini untuk meditasi. Menurut keyakinan jikalau tercapai meditasi di sini rejekinya bagus,” kata Tupar.
Sementara itu, tidak jauh berasal dari gunung, terdapat satu gunung bernama Gunung Rondo (gunung janda), Tupar menceritakan gunung itu dulunya berdampingan tersedia dua. Tapi, berasal dari kacamata mistis para pendahulu bercerita dua gunung yang berpasangan (suami istri) itu hendak ke arah Kota Surakarta, tapi belum tiba matahari sudah terbit.
“Sang suami sudah berjalan hingga di lokasi desa tiyaran (gunung sepikul), dan yang di sini istrinya tertinggal. berasal dari cerita simbah-simbah pernah seperti itu. wallahu’alam,” katanya.
“Melihat potensinya bagus, view pemandangannya keren tapi akses jalur masih belum bagus. Sekarang tengah dibuatkan jalur berasal dari program TMMD Kodim Sukoharjo. Semoga ke depan bisa dilirik oleh kementerian perihal untuk menunjang potensi wisata alamnya,” kata Tupar.