
Penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Mandalika di klaim telah memberikan imbas besar kepada masyarakat Lombok. Selain perputaran ekonomi, MotoGP Mandalika juga sukses mewujudkan lapangan kerja bagi masyarakat Lombok, sebagai petugas di zona lintasan saat terjadi insiden dalam balapan alias marshal.
Direktur Marketing and Consumer Experience PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, Maya Watono, menilai Sirkuit Mandalika telah memperoleh banyak manfaat berkat kompetisi WSBK dan MotoGP Mandalika 2022 tahun lalu.
Hasilnya, Lombok sekarang mempunyai marshal kelas dunia yang dapat di terapkan di negara lain. Maya mengatakan, InJourney telah mengirimkan 400 marshal ke Jepang, yang baru saja menghelat MotoGP 2023 di Sirkuit Twin Ring Motegi.
“Lalu dengan MotoGP, WSBK kedua, lalu sekarang MotoGP ini, kita sekarang telah mempunyai 400 marshal dari lombok, dan pun marshal kita di pinta ekspor ke Jepang. Jadi MotoGP-MotoGP lain minta kita untuk pergi ke sana,” imbuhnya.
“Jadi luar umum sekali. Even something Slot777 so small itu kita multiplier effect-nya luar umum untuk industri sports maupun tourism di Indonesia,” kata Maya.
Dalam menghadapi MotoGP Mandalika 2023, Maya mengaku bersuka cita memperoleh tanggung jawab luar umum tersebut. Karena, gelaran tersebut di percaya bakal memberikan multiplier effect lebih kepada Lombok dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Salah satu KPI kami destinasi development, di mana Mandalika dengan sirkuitnya di bangun dengan dana luar umum memang semestinya kita activate. Apa yang kita lakukan untuk mengaktivasi ini, ialah tiap-tiap pekan kita sekarang ada kesibukan di sirkuit,” ungkap ia.
“Kali ini pula, MotoGP ini global exposure-nya akan luar umum untuk Indonesia. Economic impact dari satu event ini bukan cuma sebuah event, tapi event sebagai sebuah katalis destination development, dan juga multiplier effect yang di dapatkan dari sini juga luar umum, dapat menempuh Rp 4,5 triliun,” tuturnya.
Aksi Pawang Hujan Mba Rara Tak akan Nampak di MotoGP Mandalika 2023
Kementerian BUMN berkomitmen bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) untuk mensukseskan gelaran MotoGP Mandalika 2023.
Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo optimistis ajang MotoGP Mandalika 2023 dapat lebih sukses dari tahun lalu. Adapun pada gelaran sebelumnya, perlombaan balap motor kelas dunia tersebut sempat terganggu oleh gangguan cuaca berupa hujan.
“Kita tahu bahwa tahun lalu ada tantangan hujan. Sekiranya ingat dulu ada ibu Rara yang pawang hujan semua macam. Tahun ini semoga tak terlalu banyak drama-drama. Kita berkeinginan race-nya yang menarik dan kompetitif,” ujarnya di Kantor InJourney, Jakarta, Selasa (3/10/2023).
Tiko, sapaan akrabnya memandang bahwa PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) via MotoGP 2023 berkeinginan membuat Mandalika sebagai destinasi sport tourism berkelas dunia.
“Kita tahu bahwa fasilitas Mandalika kita bangun 5 tahun terakhir sekarang telah menempuh stage yang sangat baik dan mendunia. Seluruh orang telah tahu sirkuit Mandalika, dan kita lihat arus turis internasional maupun domestik kian baik,” ungkapnya.
Di inginkan Tiko, MotoGP 2023 bakal jadi katalis untuk membangun destinasi turis terbaik di Mandalika, serta turut memberikan manfaat ekonomi kepada semua masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Harapannya, Lombok dapat men-transform dirinya menjadi wilayah yang juga di cinta sebagai wilayah tujuan wisata, tapi juga berkeinginan membangkitkan sport tourism ini. Tentunya dengan event MotoGP ini,” kata Tiko.
Tak cuma Mandalika, ia juga berkeinginan menggaungkan tempat lainnya sebagai destinasi wisata olahraga. Karena, akan ada beragam event olahraga kelas dunia yang di selenggarakan di Indonesia.
“Kita juga November akan mengadakan event aquabike di Samosir. Akan ada series sport event yang akan membangun Indonesia sebagai salah satu global sport tourism destinasion. Termasuk Indonesia Ajang di GBK, yang baru ini di inginkan menjadi katalis untuk menjadi sport tourism destination besar Indonesia,” tuturnya.
ITDC dan MGPA Minta Keringanan Pajak MotoGP Mandalika, Pemkab Lombok Tengah Pikir-Pikir
PT Pengembangan Pariwisata Indonesia/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) bersama Mandalika Grand Prix Association (MGPA). Selaku penyelenggara MotoGP Mandalika mengusulkan pengurangan pajak. Usulan ini tengah di analisis oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Pengurangan pajak yang di ajukan itu masih kita kaji,” kata Bupati Kabupaten Lombok Tengah. H Lalu Fathul Bahri di kutip dari Antara, Jumat (29/9/2023).
Dia mengatakan, besaran pajak hiburan yang semestinya di bayarkan tersebut pantas dengan hukum ialah 30 persen. Tapi pihak penyelenggara mengajukan keringanan pajak masih sama seperti ajang di tahun sebelumnya 15 persen.
“Usulan pengurangan pajaknya 15 persen,” katanya.
Dia mengatakan, usulan pengurangan pajak yang di ajukan ITDC memang sama seperti tahun sebelumnya. Tapi pihaknya semestinya melaksanakan kajian supaya tak menyalahi hukum.
“Seluruh itu butuh kajian, supaya ada hukum yang lebih kuat,” katanya.
Pendapatan PAD dari pajak WSBK 2021 menempuh Rp 2,5 miliar dan ajang WSBK 2022 Rp 900 juta. Pajak ajang MotoGP 2022 Rp 12 miliar dan pajak dari ajang WSBK 2023 Rp 616 juta.
Padahal untuk target pajak hiburan pada 2022 itu Rp 76 miliar, tapi yang tercapai Rp 16 miliar.